Pagi itu icha ada rapat dikantor,meeting lah nama kerennya, hhee. Seperti biasanya icha pun sangat focus, namun bukan focus pada topiknya melainkan focus pada mimpinya yang kala itu bermimpi sedang makan kwitiau kesukaanya. Hampir sepanjang rapat pun dihabiskannya dengan menikmati mimpi dan kucekan mata pun sekaligus mengakhiri mimpi dan rapat hari itu.
Icha, sesosok peran yang menggambarkan seorang cewek yang cuek, selengekan, namun ulet plus berkompeten. Hanya saja kebiasaan buruknya yang suka molor dimanapun dan kapanpun dia suka itu membuat orang kadang risih dan sebel dengan dia.
Dia berkerja disebuah perusahaan property yang cukup ternama. Dia pun memilki jabatan yang lumayan.
“ pagi……….. semua,,,,,,,???!!! “ sapa gadis cuek itu kepada semua karyawan.
Tapi, tiba2 belum lama dia selesai menyapa.
“ aaaaaaaaaaaauuuu,,, GuBraKkkK…!!! “ sebuah jeritan terdengar.
“ apaan tu,, apaan tu, bunyi apa tadi… “ semua karywan kebingungan dari mana asal sumber suara tersebut.
“ mmmmm,,,, mmmhh…. “ ternyata icha yang lagi tergeletak denga posisi yang mengenaskan. Dia baru saja tersangkut kursi yang ada di dekat mejanya. Segera kami Bantu dia.
“ kamu….. “ belum selesai andre berbicara.
“ aku nggak apa2 kok,,, beneran…! “ celetuk dia karena mungkin kemaluan atas kejadian tersebut.
“ Namanya juga icha, bukan icha kalo bukan begitu.” Kata rian kepada andre.
“ hahahahaha,,,, iya juga ya! Dasar icha,,, icha…. “ jawab andre mengiyakan omongan rian tadi.
Lekas kantor pun mulai bekerja. Semua karyawan kembali ketempat mereka masing2 dan mngerjakan tugas2 mereka masing2 pula. Kegiatan kantor pun lancar2 saja haritu terkecuali kejadian yang melanda icha di awal pagi tadi.
Kelang beberapa hari dari situ. Bos pun menunjuk 1 orang partner kepada icha untuk menyelesaikan suatu proyek.
“ cha, perkenalkan ni Tony! Dia bakalan jadi partner kamu untuk proyek bapak terbaru. “
bos memprkenalkan tony.
“ mma…maak…sud… bapak saya dapat proyek gitu? Dengan dia? “ jawab icha gugup sambil tanganya menunjuk tony.
“ iya, mungkin sudah waktunya kamu mendapat giliran untuk menjalankan salah satu proyek perusahaan ini. “ tegas boss seakan begitu percaya mngembankan tugas itu kepada icha dan tony partnernya.
“ bbaaiikk,,, pak! Terima kaasih banyak atas proyek yang bapak berikan ini.” Icha dengan siap menerima proyek tersebut.
Karena kebetulan proyek itu berkaitan erat dengan bagian nya dikantor, jadi dia setuju2 saja toh bos juga yang nyuruh.
Partnernya bernama tony ini orangnya lugas, teliti, bersih dan perhatian. Yang notabenya berbeda sekali dengan gaya icha yang kadang membuat ilfill itu. Tidak ada yang bisa membayangkan kedepan apakah kelak selesai dan beres atau sebaliknya. Bakalan setengah jalan dan hancurkah proyek tersebut.
Hari pertama kerja sama mereka pun berjalan seperti halnya biasa2 saja. Begitu juga hari kedua, tiga, dan sampailah satu bulan proyek itu mereka kerjakan bersama. Dan ternyata, jauh dari perkiraan proyek itupun kelar dan beres. Tidak ada yang bisa menebak kala itu apa dibalik selesainya proyek icha tersebut.
Singkat kata, semenjak itupun nama icha semakin terangkat. Dan juga kepercayaan kepadanya pun turut mengiringi. Proyek demi proyek beliau selesaikan dengan persentase mendekati kesempurnaan kerja.
“ tooolllliiitt-toooliit… tooollliiit-ttttooollliitt…. “ mobile icha pun berbunyi.
“ hallo… tony! Ada apa ne ? “ jawab icha karena tampak nama tony di hpnya jadi dia tau kalo itu tony.
“ kamu ada waktu tidak malam ini? “ Tanya tony.
“ mmh, gak ada tuh! Emang kenapa? “ jawab icha dengan gaya selengakannya.
“ oiya, maaf ya nanti kita sambung lagi! ” telepn pun terputus. Ternyata tony ilfil dengan gaya ngomongnya icha. Awalnya pengen ngajak icha dinner, berubah menjadi tidak ingin sama sekali mendengar nama icha.
Semakin hari mereka semakin akrab. Di setiap jam makan tonypun tidak lupa untuk membuang pulsanya demi mengingatkan icha buat makan melalui pesan singkat.
Berawal dari ilfil tersebut, ternyata tony merasakan hal yang berbeda dan itu membuatnya semakin penasaran.
“ kok ada ya cewek yang segini selengekannya… sekalipun dengan partner kerjanya yang dikenalkan oleh bosnya. “ tony bertanya2 kepada dirinya sendiri.
Tibalah malam minggu kala itu. Dia pun memutuskan untuk mengundag icha makan malam bersama. Kali ini dia sudah tidak terlalu ilfill lagi dengan gaya bicara icha ditelpon.
“ icha, malam ini dinner sama aku mau tidak ? “ Tanya tony lewat telpon.
“ mmh,, nckk.ckkk,,, apa sorry gua gak denger? “ seperti biasa gaya selengekan icha. Gak tau asal dari mana bunyi “ckkkk,ccccckkk…..” itu, yang jelas menjijikkan banget piker tony saat itu.
“ jam 7 aku tunggu dicafe deket kantor ya? Ok!? “ sambungku.
“ ya udah….. “
“ bye….. “ sambung ku cepat karena tidak tahan lagi mendengar suara berdeccakkk-deccaakk itu.
Anehnya walawpun begitu selengakkannya gaya bicara icha di telpon, itu sangat lah berbeda ( sekitar 150 derajat, dhe… ) dengan gaya ngobrolnya ketika langsung bertatapan muka. Mungkin aku lagi beruntung aja ne ketemu “dia” yang baiknya, syukur dhe pikir tony dalam hati. Semoga saja kelak kedepan ku ketemu “dia” yang kayak gini terus.
Sambil dia ketawa kecil tanpa menyadarai kalo icha memperhatikan dia.
“ hey,, ada apa ton? Kok kamu ketawa2 sendiri gitu? “ potong icha pada ketawanya tony.
“ ooh,, tidak kok. Tidak apa2 “ lanjut kami menyantap makanan yang super lezat itu.
Mulailah malam itu, tony yang semula dikenal pendiam itu mulai lah perlahan membuka suara. Mereka berdua pun terjebak pada obrolan yang mengasyikan. Terkadang icha mengeluarkan leluconnya yang membuat tony terpingkal. “ Asyik juga ni cewek “ pikir tony sesaat.
Tidak terasa waktu pun mulai tidak bersahabat. Karena tidak terasa tengah malam pun hampir kami kunjungi karena keasyikan ngobrol tadi. Lekas saya memanggil pelayan dan membayar bill pada malam itu. Terus aku tuntun icha kearah mobilku dan membukakan pintunya mempersilahkan icha untuk masuk.
Di sepanjang jalan menuju rumah icha pun tak kami lewatkan untuk melanjutkan lelucon dan obrolan kami tadi. Dan akhirnya sampai juga dirumahnya.
“ ton, makasih ya atas ajakan makan malamnya? Eeemmmhh,,,,, “ ucap icha sambil tangan kangannya mencongkel2 giginya karena ada yang nyangkut.
“ iya, sama2. sampai jumpa besok yah! “ jawab tony seraya menutup jendela kaca mobilnya karena tidak tahan melihat apa yang baru saja icha peragakan itu.
“ Jangan2 ini bukan “ dia “ yang tadi,, iiihhh…. “ pikir tony sambil menekan gas mobilnya.
Setelah parkir mobil. Tony pun langsung kekamarnya dan mengganti pakaiannya. Setelah itu dia raih mobilenya buat mengucapkan terimakasih kepada icha karena telah menerima ajakan makan malamnya.
Dimalam itu tony tidak habis pikir. Dia bingung dengan apa yang dia rasakan saat ini. Dia membayangkan ketika mereka pertama kali dipertmukan oleh bosnya. Begitu ilfill nya dia dengan gaya pakaia icha, dandanannya , apa lagi gaya ngobrolnya itu yang kadang sambil ngupil, sambil mencongkel2 gigi, dan masih banyak dhe sifat2 selngekannya itu. Akan tetapi dia menmukan perasaan aneh di dalam hatinya yang selalu terpikirkan si icha. Kemudian tony pun terlelap karena dia juga capek dan mengantuk.
Keesokan harinya dia ketemu dengan si icha.
“ pagi tony… “ sapa icha.
“ oiya, maaf ya smsnya semalam gak dibales? Ya biasa kantong lagi macet. Hhehehe “ sambung icha menjelaskan kenapa dia tidak membalas sms dari tony semalam.
“ ooo, ya tidak apa2. lagian aku juga langsung tidur setelah itu “ jawab tony.
Hari demi hari pun terlewati tanpa ada sesuatu yang istimewa. Proyeknya dengan icha pun sudah lama berakhir. Akan tetapi itu berbda dengan keadaan mereka berdua. Tony dan icha pun semakin hari menjadi semakin dekat. Sampai2 dimana ada tony disitu ada icha. Mereka seperti dua sejoli yang serasi, banyak orang mengatakan demikian. Akan tetapi sebaliknya, mereka pun sebenarnya tidak ada hubungan apa2 yang mengikat mereka. Mereka memang dekat, tapi cuma sebagai teman.
Semula mereka pun tidak mempermasalahkan itu semua, toh mereka pun dekat dan kalo mau kemana2 berdua merka tinggal saling menghubungi. Apa lagi icha, namun perlu kalian ketahui. Icha sekarang sudah semakin berubah dan sngat lah berbeda dengan icha yang dulu. Semenjak dia merasakan ada seseorang yang mulai memperhatikannya yaitu tony, diapun mulai merasakan kalau diapun harus mengubah gaya penampilannya dan untuk tidak selengekkan lagi. Namun, tidak lekas dia jatuh cinta dengan tony.
Disuatu malam tony yang merasa sudah waktunya untuk mencari pendamping, karena mengingat umurnya sekarang hampir kepala 3, tahun depan. Dia pun memutuskan untuk memastikan hubungannya dengan icha.
Besoknya dia menghubungi icha dan meminta dia buat datang ke café deket kantornya, dimana tempat itu menjadi tempat mereka pertama kali makan malam.
“ makasih ya sudah mau terima tawaran makan malam aku.” Buka tony untuk pembicaraan malam itu.
“ iya, sama2. aku juga seneng kok bias makan malam dengan kamu lagi.” Jawab icha.
“ kamu ingat tidak tempat ini? ” tony mulai memperdalam makna pertemuannya pada malam itu.
“ yaiyalah, ni kan tempat pertama kali kita makan malam barengkan? “ jawab icha lantang.
“ yup, benar sekali. Dengan itu juga aku bermaksud untuk melamarmu sebagai pacarku “ jelas tony akan maksud nya yg sesungguhnya.
Icha pun tersentak kaget. “ Apa ? uuhhuuk…huukk.. “
“ sebenarnya juga aku telah lama menantikan pertanyaan itu ton! “ lanjut icha.
“ jadi,? Maksud kamu? Kamu mau gitu aku lamar ??? “ ekspresi kebahagiaan tony pun tidak bias ditutupin lagi.
“ Iya “ jawab icha singkat.
Begitu bahagianya tony mendengar jawaba itu. Seterusnya tony pun mengajak icha berdiskusi kapan orang tua mereka berdua bisa ketemu.
Dan akhirnya merekapun bersanding di pelaminan setelah tiga bulan dari acara lamaran tersebut. Mereka pun hidup bahagia denga dikaruniakan 2 orang anak, satu orang putra dan satu orang putri.
Tidak ada yang menyangka kala itu. Begitu menjijikannya dan begitu ilfillnya ketika semua orang mendengar nama icha. Seorang cewek yang begitu anehnya dengan segudang tingkah laku yang menybalkan dan yang pastinya menyebabkan orang ilfill itu menikah dengan seorang tony yang sangatlah berwibawa, rapi, menyenangkan, dansangat ramah itu.
Begitulah cinta. Cinta tidak mengenal siapa orangnya, apa jabatannya, dan kepada siapa kita memberikannya. Akan tetapi cinta itu bias timbul kapan saja dan dimana saja, sekalipun kita tidak menghendakinya.
“ Berawal dari ilfill, Cinta itu pun hadir dan memberi kebahagiaan yang sesungguhnya. “
SEKIAN!
Icha, sesosok peran yang menggambarkan seorang cewek yang cuek, selengekan, namun ulet plus berkompeten. Hanya saja kebiasaan buruknya yang suka molor dimanapun dan kapanpun dia suka itu membuat orang kadang risih dan sebel dengan dia.
Dia berkerja disebuah perusahaan property yang cukup ternama. Dia pun memilki jabatan yang lumayan.
“ pagi……….. semua,,,,,,,???!!! “ sapa gadis cuek itu kepada semua karyawan.
Tapi, tiba2 belum lama dia selesai menyapa.
“ aaaaaaaaaaaauuuu,,, GuBraKkkK…!!! “ sebuah jeritan terdengar.
“ apaan tu,, apaan tu, bunyi apa tadi… “ semua karywan kebingungan dari mana asal sumber suara tersebut.
“ mmmmm,,,, mmmhh…. “ ternyata icha yang lagi tergeletak denga posisi yang mengenaskan. Dia baru saja tersangkut kursi yang ada di dekat mejanya. Segera kami Bantu dia.
“ kamu….. “ belum selesai andre berbicara.
“ aku nggak apa2 kok,,, beneran…! “ celetuk dia karena mungkin kemaluan atas kejadian tersebut.
“ Namanya juga icha, bukan icha kalo bukan begitu.” Kata rian kepada andre.
“ hahahahaha,,,, iya juga ya! Dasar icha,,, icha…. “ jawab andre mengiyakan omongan rian tadi.
Lekas kantor pun mulai bekerja. Semua karyawan kembali ketempat mereka masing2 dan mngerjakan tugas2 mereka masing2 pula. Kegiatan kantor pun lancar2 saja haritu terkecuali kejadian yang melanda icha di awal pagi tadi.
Kelang beberapa hari dari situ. Bos pun menunjuk 1 orang partner kepada icha untuk menyelesaikan suatu proyek.
“ cha, perkenalkan ni Tony! Dia bakalan jadi partner kamu untuk proyek bapak terbaru. “
bos memprkenalkan tony.
“ mma…maak…sud… bapak saya dapat proyek gitu? Dengan dia? “ jawab icha gugup sambil tanganya menunjuk tony.
“ iya, mungkin sudah waktunya kamu mendapat giliran untuk menjalankan salah satu proyek perusahaan ini. “ tegas boss seakan begitu percaya mngembankan tugas itu kepada icha dan tony partnernya.
“ bbaaiikk,,, pak! Terima kaasih banyak atas proyek yang bapak berikan ini.” Icha dengan siap menerima proyek tersebut.
Karena kebetulan proyek itu berkaitan erat dengan bagian nya dikantor, jadi dia setuju2 saja toh bos juga yang nyuruh.
Partnernya bernama tony ini orangnya lugas, teliti, bersih dan perhatian. Yang notabenya berbeda sekali dengan gaya icha yang kadang membuat ilfill itu. Tidak ada yang bisa membayangkan kedepan apakah kelak selesai dan beres atau sebaliknya. Bakalan setengah jalan dan hancurkah proyek tersebut.
Hari pertama kerja sama mereka pun berjalan seperti halnya biasa2 saja. Begitu juga hari kedua, tiga, dan sampailah satu bulan proyek itu mereka kerjakan bersama. Dan ternyata, jauh dari perkiraan proyek itupun kelar dan beres. Tidak ada yang bisa menebak kala itu apa dibalik selesainya proyek icha tersebut.
Singkat kata, semenjak itupun nama icha semakin terangkat. Dan juga kepercayaan kepadanya pun turut mengiringi. Proyek demi proyek beliau selesaikan dengan persentase mendekati kesempurnaan kerja.
“ tooolllliiitt-toooliit… tooollliiit-ttttooollliitt…. “ mobile icha pun berbunyi.
“ hallo… tony! Ada apa ne ? “ jawab icha karena tampak nama tony di hpnya jadi dia tau kalo itu tony.
“ kamu ada waktu tidak malam ini? “ Tanya tony.
“ mmh, gak ada tuh! Emang kenapa? “ jawab icha dengan gaya selengakannya.
“ oiya, maaf ya nanti kita sambung lagi! ” telepn pun terputus. Ternyata tony ilfil dengan gaya ngomongnya icha. Awalnya pengen ngajak icha dinner, berubah menjadi tidak ingin sama sekali mendengar nama icha.
Semakin hari mereka semakin akrab. Di setiap jam makan tonypun tidak lupa untuk membuang pulsanya demi mengingatkan icha buat makan melalui pesan singkat.
Berawal dari ilfil tersebut, ternyata tony merasakan hal yang berbeda dan itu membuatnya semakin penasaran.
“ kok ada ya cewek yang segini selengekannya… sekalipun dengan partner kerjanya yang dikenalkan oleh bosnya. “ tony bertanya2 kepada dirinya sendiri.
Tibalah malam minggu kala itu. Dia pun memutuskan untuk mengundag icha makan malam bersama. Kali ini dia sudah tidak terlalu ilfill lagi dengan gaya bicara icha ditelpon.
“ icha, malam ini dinner sama aku mau tidak ? “ Tanya tony lewat telpon.
“ mmh,, nckk.ckkk,,, apa sorry gua gak denger? “ seperti biasa gaya selengekan icha. Gak tau asal dari mana bunyi “ckkkk,ccccckkk…..” itu, yang jelas menjijikkan banget piker tony saat itu.
“ jam 7 aku tunggu dicafe deket kantor ya? Ok!? “ sambungku.
“ ya udah….. “
“ bye….. “ sambung ku cepat karena tidak tahan lagi mendengar suara berdeccakkk-deccaakk itu.
Anehnya walawpun begitu selengakkannya gaya bicara icha di telpon, itu sangat lah berbeda ( sekitar 150 derajat, dhe… ) dengan gaya ngobrolnya ketika langsung bertatapan muka. Mungkin aku lagi beruntung aja ne ketemu “dia” yang baiknya, syukur dhe pikir tony dalam hati. Semoga saja kelak kedepan ku ketemu “dia” yang kayak gini terus.
Sambil dia ketawa kecil tanpa menyadarai kalo icha memperhatikan dia.
“ hey,, ada apa ton? Kok kamu ketawa2 sendiri gitu? “ potong icha pada ketawanya tony.
“ ooh,, tidak kok. Tidak apa2 “ lanjut kami menyantap makanan yang super lezat itu.
Mulailah malam itu, tony yang semula dikenal pendiam itu mulai lah perlahan membuka suara. Mereka berdua pun terjebak pada obrolan yang mengasyikan. Terkadang icha mengeluarkan leluconnya yang membuat tony terpingkal. “ Asyik juga ni cewek “ pikir tony sesaat.
Tidak terasa waktu pun mulai tidak bersahabat. Karena tidak terasa tengah malam pun hampir kami kunjungi karena keasyikan ngobrol tadi. Lekas saya memanggil pelayan dan membayar bill pada malam itu. Terus aku tuntun icha kearah mobilku dan membukakan pintunya mempersilahkan icha untuk masuk.
Di sepanjang jalan menuju rumah icha pun tak kami lewatkan untuk melanjutkan lelucon dan obrolan kami tadi. Dan akhirnya sampai juga dirumahnya.
“ ton, makasih ya atas ajakan makan malamnya? Eeemmmhh,,,,, “ ucap icha sambil tangan kangannya mencongkel2 giginya karena ada yang nyangkut.
“ iya, sama2. sampai jumpa besok yah! “ jawab tony seraya menutup jendela kaca mobilnya karena tidak tahan melihat apa yang baru saja icha peragakan itu.
“ Jangan2 ini bukan “ dia “ yang tadi,, iiihhh…. “ pikir tony sambil menekan gas mobilnya.
Setelah parkir mobil. Tony pun langsung kekamarnya dan mengganti pakaiannya. Setelah itu dia raih mobilenya buat mengucapkan terimakasih kepada icha karena telah menerima ajakan makan malamnya.
Dimalam itu tony tidak habis pikir. Dia bingung dengan apa yang dia rasakan saat ini. Dia membayangkan ketika mereka pertama kali dipertmukan oleh bosnya. Begitu ilfill nya dia dengan gaya pakaia icha, dandanannya , apa lagi gaya ngobrolnya itu yang kadang sambil ngupil, sambil mencongkel2 gigi, dan masih banyak dhe sifat2 selngekannya itu. Akan tetapi dia menmukan perasaan aneh di dalam hatinya yang selalu terpikirkan si icha. Kemudian tony pun terlelap karena dia juga capek dan mengantuk.
Keesokan harinya dia ketemu dengan si icha.
“ pagi tony… “ sapa icha.
“ oiya, maaf ya smsnya semalam gak dibales? Ya biasa kantong lagi macet. Hhehehe “ sambung icha menjelaskan kenapa dia tidak membalas sms dari tony semalam.
“ ooo, ya tidak apa2. lagian aku juga langsung tidur setelah itu “ jawab tony.
Hari demi hari pun terlewati tanpa ada sesuatu yang istimewa. Proyeknya dengan icha pun sudah lama berakhir. Akan tetapi itu berbda dengan keadaan mereka berdua. Tony dan icha pun semakin hari menjadi semakin dekat. Sampai2 dimana ada tony disitu ada icha. Mereka seperti dua sejoli yang serasi, banyak orang mengatakan demikian. Akan tetapi sebaliknya, mereka pun sebenarnya tidak ada hubungan apa2 yang mengikat mereka. Mereka memang dekat, tapi cuma sebagai teman.
Semula mereka pun tidak mempermasalahkan itu semua, toh mereka pun dekat dan kalo mau kemana2 berdua merka tinggal saling menghubungi. Apa lagi icha, namun perlu kalian ketahui. Icha sekarang sudah semakin berubah dan sngat lah berbeda dengan icha yang dulu. Semenjak dia merasakan ada seseorang yang mulai memperhatikannya yaitu tony, diapun mulai merasakan kalau diapun harus mengubah gaya penampilannya dan untuk tidak selengekkan lagi. Namun, tidak lekas dia jatuh cinta dengan tony.
Disuatu malam tony yang merasa sudah waktunya untuk mencari pendamping, karena mengingat umurnya sekarang hampir kepala 3, tahun depan. Dia pun memutuskan untuk memastikan hubungannya dengan icha.
Besoknya dia menghubungi icha dan meminta dia buat datang ke café deket kantornya, dimana tempat itu menjadi tempat mereka pertama kali makan malam.
“ makasih ya sudah mau terima tawaran makan malam aku.” Buka tony untuk pembicaraan malam itu.
“ iya, sama2. aku juga seneng kok bias makan malam dengan kamu lagi.” Jawab icha.
“ kamu ingat tidak tempat ini? ” tony mulai memperdalam makna pertemuannya pada malam itu.
“ yaiyalah, ni kan tempat pertama kali kita makan malam barengkan? “ jawab icha lantang.
“ yup, benar sekali. Dengan itu juga aku bermaksud untuk melamarmu sebagai pacarku “ jelas tony akan maksud nya yg sesungguhnya.
Icha pun tersentak kaget. “ Apa ? uuhhuuk…huukk.. “
“ sebenarnya juga aku telah lama menantikan pertanyaan itu ton! “ lanjut icha.
“ jadi,? Maksud kamu? Kamu mau gitu aku lamar ??? “ ekspresi kebahagiaan tony pun tidak bias ditutupin lagi.
“ Iya “ jawab icha singkat.
Begitu bahagianya tony mendengar jawaba itu. Seterusnya tony pun mengajak icha berdiskusi kapan orang tua mereka berdua bisa ketemu.
Dan akhirnya merekapun bersanding di pelaminan setelah tiga bulan dari acara lamaran tersebut. Mereka pun hidup bahagia denga dikaruniakan 2 orang anak, satu orang putra dan satu orang putri.
Tidak ada yang menyangka kala itu. Begitu menjijikannya dan begitu ilfillnya ketika semua orang mendengar nama icha. Seorang cewek yang begitu anehnya dengan segudang tingkah laku yang menybalkan dan yang pastinya menyebabkan orang ilfill itu menikah dengan seorang tony yang sangatlah berwibawa, rapi, menyenangkan, dansangat ramah itu.
Begitulah cinta. Cinta tidak mengenal siapa orangnya, apa jabatannya, dan kepada siapa kita memberikannya. Akan tetapi cinta itu bias timbul kapan saja dan dimana saja, sekalipun kita tidak menghendakinya.
“ Berawal dari ilfill, Cinta itu pun hadir dan memberi kebahagiaan yang sesungguhnya. “
SEKIAN!
iLfiLL VS Cinta te-ope-begete daH,,,,,,
d tgu y crta sLanjutny,,,,,,,
q sK crta yg kyk gni,,,,gaK ad cacat deCh crtany,,,,,baguz
CiNta,,,,,hhhmmmmm,,,,,,,bgtuLah ciNta,,,,,, :)
thx bgt... ^_^
ya jgn lpa ikutin trus cerita2 lainnya ya... ^_-